Sabtu, 03 November 2012
Puisi
MATAHARI...
Sebutan bagimu yang telah menyinari hariku
Sebutan bagimu yang telah memberiku kesejukan pagi hari
Juga sebutan bagimu yang membakar hatiku saat melihat dirimu
dan dirinya... TOGETHER !
Mungkin kau seperti bintang
Menerangi gelapnya malamku
Menemaniku walau hanya lewat mimpi
Dan menghiburku walau hanya mengingatmu
Puisi
Hidup ini terasa pahit
Sepahit hatiku yang tak penah bisa mengenalmu
Hidup itu terkadang seperti garam
Garam yang rasany asin
Seperti rasa hatiku yang hanya bisa melihatmu dari jauh
Tetapi semua itu tiada artinya
Karena hidup itu terkadang juga rasanya manis
Seperti rasa manisnya gula
Juga seperti rasanya saat aku bisa menatap matamu yang indah
Puisi
Bagai mentari pagi
Yang menyinari hariku
Bagai bintang-bintang
Yang mendamaikan jiwaku
Hidup ini terasa hampa tanpa dirimu
Mengingat wajahmu
Membuatku merindukanmu
Mengenang tapak kakimu
Hidup ini semakin terasa miris
Kau tahu?
Setiap hari aku selalu membayangkanmu
Menghayal tetang dirimu menjadi sarapan pagiku
Saat senja mulai tiba menghampiriku
Aku hanya bisa bermimpi
Kapan aku bisa mengenalmu?
Puisi
Kau
hadir terangi malamku
Malam
yang indah tetapi kelam
Kau
hanya terlihat dari kejauhan
Walaupun
ku telah berusaha untuk mendekat
Oh
Bintang hatiku...
Dirimu
memiliki sinar yang terang
Yang
menerangi setiap malam
Malam-malamku
yang kelam
Bintang
hatiku...
Beri
tanda bahwa kau juga mencintaiku
Simbol,
morse, atau kode apapun
Agar
aku tahu perasaanku ini telah terbalaskan
Walaupun
itu semua hanya khayalan
Walaupun
aku tahu, jika...
You’re
so amazing, and I’m nothing
Puisi
Apa
salahku? Apa dosaku?
Hidup
ini terasa berat
Tanpa
hadirmu disini
Tanpa
dirimu disampingku
Aku
tak kuat untuk menahan
Ku
telah mencoba berulangkali
Haruskah
air mataku jatuh berlinang
Setiap
detik setiap hari setiap minggu
Tanpa
ada yang menghapusnya
Mengingat
dirimu bersamanya
Tuhan
beri aku jalan
Jalan
untuk keluar dari segala
Masalah
Tuhan
beri aku kekuatan
Kekuatan
tuk menghadapi semuanya
Puisi
TANPA
JUDUL
Dentingan
jam kulalui
Hari
demi hari telah terlewati
Walaupun
tak sadarkan diri
Ku
tetap berusaha menyusuri hari
Seakan
ombak ikut mendengarkan
Burung
–burung pun juga merasakan
Setiap
langkah yang ku tapakkan
Untuk
mengitari jiwa yang tak terpastikan
Senyummu
menentramkan jiwa
Yang
sedang patah karna lara
Senyummu
sebagai penenang jiwa
Yang
berapi karna naik darah
Kini
benih itupun telah ada
Dan
menghantui setiap bayang-banyang
Cinta
itupun juga telah ada
Karna
benih itu telah mulai berkembang
Hanya
satu yang harus kulakukan
Memupuk
benih yang telah tertanam
Agar
benih itu semakin membesar
Dan
tumbuh menjadi sebuah CINTA
Langganan:
Postingan (Atom)